Fiction is imagination. Fact is thought.

Monday, April 11, 2011

Dear Tari

1:13 PM Posted by FWLNDR No comments


Angin pantai yang seharusnya terasa sejuk, menjadi sangat mencekam bagi Tari yang sedari tadi menunggu Alan, kekasihnya. Dia meminta Alan untuk menemuinya di pantai ini, tempat pertama kali mereka bertemu.

Saat itu Tari dan teman-temanya sedang berakhir pekan, saat mereka ingin pulang mobil yang mereka kendarai mengalami masalah. Lalu Alan menolong mereka, kebetulan Alan sekolah di salah satu SMK Negeri dan mengambil jurusan Tekhnik. Mulailah Alan menunjukkan keahliannya memperbaiki mesin. Sejak saat itu mereka jadi sering bertemu dengan Alan dan teman-temanya. Alan dan teman-temannya sering bermain bola pantai ditempat tersebut, Tari pun sering pergi berakhir pekan dengan teman-temannya di pantai tersebut.

Seiring waktu yang bergulir benih-benih cinta pun muncul diantara mereka, mereka jadi lebih dekat hingga akhirnya Alan menyatakan cintanya pada Tari dan Tari pun menerimanya dengan senang hati, menurut teman-temannya mereka adalah pasangan yang sangat serasi. Sebenarnya dalam waktu 6 bulan terakhir hubungan mereka baik-baik saja hingga Tari merasa ada sesuatu yang aneh pada Alan. Dalam 3 bulan terakhir Alan menjadi jarang ada waktu buat Tari, setiap kali Tari ngajak ketemuan Alan selalu saja sibuk, dan menjadi kurang perhatian pada Tari, telepon gak diangkat, sms gak gubris.
Lalu Tari mulai bertanya pada teman-temannya Alan, ternyata selama ini Alan selingkuh dibelakangnya. Pertama-pertama Tari tidak percaya akan hal itu hingga suatu hari Tari melihat dengan mata kepalanya sendiri Alan bermesraan dengan gadis lain. Tanpa beban Alan merangkul gadis tersebut, sepertinya dia lupa bahwa Tari adalah pacarnya.
Karena hal itu Tari ingin sekali membicarakannya dengan Alan hari ini, tapi sejak tadi Alan tidak muncul juga, mungkin Alan memang sudah tidak peduli lagi dengan Tari. Tari hampir pergi ketika dilihatnya Alan dating menghampirinya.
“ Hai, say, sorry ya lama “, Katanya sambil mencium pipi Tari. “ Duduk yuk “, Ajak Alan.
“ Gak, berdiri aja “, Tolak Tari.
“ Katanya kamu mau ngomong, mau ngomong apa? “, Tanya Alan.
“ Aku mau putus “, Kata Tari berani.
“ Putus, kenapa? Apa aku ada salah sama kamu?”, Tanya Alan Kaget.
“ Aku sudah tau semuanya, kamu selingkuh dari aku. Aku gak terima “, Kata Tari menjelaskan.
“ Tunggu dulu, aku bisa jelasin semuanya “, Bantah Alan.
“ Gak perlu “, Kata Tari dan beranjak pergi dari Alan, tapi Alan menarik tangannya.
“ Kasih aku kesempatan buat jelasin semuanya “, Desak Alan. Tari berusaha melepaskan genggaman Alan, tapi Alan lebih kuat darinya, Tari menyerah dan membiarkan Alan untuk menjelaskan semuanya, bagaimana pun Tari pengen tau apa yang terjadi sebenernya.
“ Kamu punya waktu 5 menit “, Tawar Tari.
“ Oke. Pertama-tama aku ngaku kalau aku memang selingkuh, tapi aku ngelakuinnya karena memang aku gak ada pilihan “, Alan berhenti sejenak.
“ Gak ada pilihan, kamu memang berniat gantiin aku? “, Tanya Tari.
“ Aku gak bermaksud kayak gitu, tapi aku memang gak punya pilihan, karena itu permintaan terakhir dia “, Alan tertunduk
“ Permintaan terakhir, apa maksud kamu?”, Tanya Tari bingung.
“ Namanya Sari. Dulu aku pernah pacaran sama dia, kurang lebih setahun, sampai dia mulai sering batalin janji, gak ngangkat telponku, menghilang beberapa hari, terus pas ditanya dia Cuma jawab ada urusan penting. Lalu aku mulai berfkir kalau dia……selingkuh dari aku, bahkan dia ngaku kalau selingkuh dari aku, habis itu kami putus. Aku sempat benci banget dia, karena sudah nyakitin aku, tapi lama-kelamaan aku sudah sama dia, aku Cuma nganggap dia sebagai kenalan aja, gak pernah ada hubungan. Lalu kira-kira 4 bulan yang lalu dia minta ketemuan sama aku. Sebenernya aku gak pengen lagi ketemu sama dia, tapi dia bilang ini soal hidup dan mati, aku sampai kaget kupikir terjadi sesuatu sama dia. Meski dia cuma ‘mantan’ aku gak bisa dong biarn dia mati, padahal aku bisa Bantu.
Waktu ketemuan, dia jelasin semuanya. Dia gak pernah selingkuh dari aku, ternyata dia sakit Leukimia, hidupnya tinggal tinggal 4 bulan lagi, bahkan kurang. Dia pengen ngabisin waktu terakhirnya sama aku. Padahal dia tau aku udah punya kamu, pacar aku, tapi ini permintaan terakhirnya, dia yakin kamu pasti ngerti. Aku pengen ngebahagiain dia diakhir hidupnya, jujur aku jadi sayang lagi sama dia. Kalau kamu marah sama aku, aku terima dan kalau kamu mau putus aku terima. Aku memang salah, seharusnya aku gak nerima ajakan dia, dan mengesampingkan kamu. Maafin aku “, Tutup Alan.
Air mata Tari mengalir dengan perlahan, ternyata Alan punya hati yang sangat mulia.
“ Aku gak marah kok, aku ngerti. Jujur aku juga bakal lakuin hal yang sama kalau jadi dia, aku mau waktu terakhir ku bersama orang yang aku cintai “, Kata Tari. Lalu Alan menarik Tari dalam pelukannya.
“ Ternyata kamu ngerti, betul katanya “, Alan memeluk Tari dengan erat.
“ Aku pengen ketemu sama dia-Sari-“, Pinta Tari. Alan melepaskan pelukannya.
“ Ok, boleh. Kita kesana sekarang ya “, Ajak Alan.

*******
Kurang lebih 30 menit akhirnya mereka sampai disuatu tempat yang kata orang kalau malam sangat mengerikan.
“ Alan, ini kan…..”, Kata Tari.
“ Iya,,,,,kita masuk yuk, gak jauh dekat aja “, Alan menarik tangan Tari untuk mengikutinya. Mereka masuk dengan perlahan.
“ Sari, ini Tari. Dia pengen ketemu sama kamu “, Kata Alan pada sebuah batu nisan bertuliskan nama Sari Intan Purnama, hari lahir dan kematiannya. Air mata Tari kembali mengalir. Ternyata Sari sudah meninggal.
“ Dia meninggal satu minggu yang lalu “, Mata Alan juga mulai memerah, dia menangis. Alan mengeluarkan sebuah surat, bertuliskan ‘to: Tari’.
“ Buat kamu, dia pengen kamu baca ini “, Alan menyerah kan surat itu pada Tari.
“ Aku baca di rumah aja “, Suara Tari serak. Mereka pun meninggal kan tempat tersebut.

*******
Dear, Tari

Kenalin nama aku Sari, selama kurang lebih 3 bulan aku jadi selingkuhannya Alan, pacar kamu. TApi aku ngelakuin hal itu karena ada suatu alasan yang sangat penting yang harus kamu tau, aku menderita leukemia dan waktu aku gak banyak. Aku pengen ngabisin waktu terakhir ku sama orang yang aku cintai. Dulu aku sempat pacaran sama Alan kurang lebig 1 tahun, waktu itu dia gak tau aku sakit, karena sering pergi gak ngasih kabar dia pikir aku selingkuh. Dia minta putus dan aku ngaku kalau aku selingkuh, aku takut kalau dia tau yang sebenernya dia bakal jauh dari aku. Biar saja aku jadi pacarnya yang paling dia benci, dari pada menjadi orang yang dia benci karena tau aku sakit.
Aku harap kamu ngerti, waktu kamu nerima surat ini aku mungkin sudah gak ada lagi dan aku pengen ngucapin maaf yang sebesar-besarnya kalau hal ini nyakitin kamu. Kamu boleh benci aku, tapi jangan benci Alan, dia adalah cowok yang paling baik yang pernah aku temuin. Terus lanjutin hubungan mu sama Alan, Kalian pasangan yang serasi.
Sampai sini aja ya, aku sudah gak sanggup, terima kasih Tari…….




Sari Intan Purnama

0 comments:

Post a Comment